Pages

Powered by Blogger.

Monday, September 23, 2013

MY SHORT STORY (3)_ komedi romantik



Cintaku Kepentok Pentol
Di pagi yang cerah ini saatnya bersantai ria di taman depan kampus bersama teman-temanku yang rada – rada sedeng, tiba-tiba ada sesosok makhluk yang luar biasa cool banget lewat depan kita. ‘ehem lebay dikit gak papa lah’. Ku menatap dia dengan penuh kekaguman dan membayangkan kalau seandainya dia jadi milikku. Oohhh....  Disaat sedang asyik lamunanku tertuju padanya, tiba-tiba.
“Heh, Rin.. ilermu tuh!!”, Rika membangunkan aku dari lamunanku.
“(Menyedot kembali air ludahku) Hemb, apa ya??”, jawabku.
“Kamu kenapa sih? Untung aja lalatnya nggak jadi masuk kedalam mulutmu.”, sahut temanku Tika.
“Hehe, biasalah. Lagi mengagumi makhluk Tuhan yang luar biasa cakepnya”, jawabku.
“Haduuhhh... nggak usah ngimpi deh. Muka pas - pasan kayak badut aja blagu pengen dapet cowok ganteng”, omongan Risma memperjelas aibku. Hiks
“Udah, udah.. kalau kalian iri dengan kecantikan ibu peri seperti saya ini, bilang aja deh. Ntar kalian dapat ramuan gratis dari saya. Hahaha”, tawaku terbahak – bahak.
“Heeppp (Rika membungkam mulutku).
Kamu itu lho, gilanya dari dulu nggak sembuh- sembuh. Pliss yaa... ntar kita ceburin juga kamu kedalam kolam deket perpus yang nggak pernah dikuras selama bertahun – tahun.”, sahut Rika.
“(Membayangkan) Wahh, ntar bisa – bisa aku jamuran lagi. Ihhh”, jawabku.
“Daripada membayangkan yang nggak pasti, ayo kita ke kantin aja gimana? Kita kan masuk kelasnya masih lama”, ajak Tika sambil tersenyum lebar sampai telinga.
“Cuusss cinnnn...... Goooo!!”, jawab aku dan Rika serentak bagaikan paduan suara yang cettar membahana.
            Maklum lah jika kita bertiga selalu gila – gilaan seperti ini. Namanya juga makhluk langka diseluruh pelosok negeri. Hahaha
Oh ya, namaku Rina Sanjaya, Biasa dipanggil Rina. Temanku barusan, Rika dan Tika. Hemb, tapi jangan tanya siapa cowok tadi yaa... karena akupun tak tahu. Maklum, aku paling nggak bisaan liat cowok yang cool abies gitu. Cuma, masalahnya, setiap cowok yang aku deketin pasti semuanya kabur. Kenapa coba? Aku salah apa coba? Kurang apa? Kurang ajar udah, uppss. Masak iya aku kurang cantik? Padahal lho, kata ayah dan ibuku aku cantik kayak ratu sejagat. Tapi, ada yang nggak mengenakkan juga sih. Masak cuma mimpi katanya. Humb jahatnya.
Mungkin karena dulu ayah dan ibuku nggak baca bismillah nih buat akunya. Hehe
Kali ini aku harus berhasil mendapatkan cowok yang aku mau. Dia cowok yang ke 99 dalam catatan target menjadi pendampingku. Semangat!! Meskipun kadang cowok yang jelek sekalipun tak bersedia menjadi kekasihku, nasib emang.
***
Tibalah dikantin..
Disini emang sarangnya tempat teman – teman memadu asmara. Ciele, bahasanya.
Yang bikin sedihnya, Rika dan Tika malah disamperin pacarnya. Sedangkan aku, duduk termenung sendiri bagaikan anak kucing kehilangan induknya.
Diujung sana, Rika mendapatkan sekuntum bunga mawar merah dari pacarnya. Dipojok sana, Tika mendapatkan sebungkus cokelat dari kekasihnya. Lah, aku?? Dapat lalat yang selalu menemani kesendirianku.
Akhirnya kita memesan makanan, ditambah Rika dan Tika ditemani sang pujaan hati. Hadeh, apes bener. Jadi obat nyamuk diantara 2 pasang sejoli ini.
Biar siang- siang gini mantap, aku memesan bakso aja deh agar ada teman – teman yang pada ngibuli aku yang saat ini lagi jomblo, tak timpuk pakai pentolan bakso bulat yang gede. Sak mangkok – mangkoknya kalau perlu, biar maknyuss.
Seperti biasa, kuah baksonya dulu yang aku makan. Biar kerasa kembung duluan, kan enak nggak usah nambah bakso lagi. Hemat uang jajan. Hahaha
Tapi koq tumben yaa, bakso ini keras banget seperti bola pingpong? Waduh, asyik nih kalau dijedotin kedahi para pacar temanku ini. Ssttt, jangan bilang- bilang ya pemirsa. Haha
Pada saat mau ngebelah tuh bakso, ehh sendoknya kepleset. Daannnn, baksonya terlempar. Plaakkk, bakso itu memantul ke kepala seseorang yang sedang makan dimeja sebelah kita saat itu. Aku kaget dengan mulut menganga. Hemm, malah mulutku disumpel pakai bakso oleh temanku. Tuh kan, jadinya batuukk....
“Apaan sih Rin nganga gitu? Muka jelek, jadi tambah jelek tauu.”, kata Rika.
“It it itu lho..”, Sahutku.
“Ngomong tuh yang jelas napa. Kenapa? (Rika belum sempat menyelesaikan pembicaraannya, aku pergi menuju orang yang kesakitan itu)
“Kamu nggak papa kan? Maaf ya, aku nggak sengaja. Habisnya baksonya. . . (Aku kaget saat dia noleh depanku, ternyata dia cowok yang aku incar itu)
“Hellooww.. (Sambil melambaikan tangan depan mukaku)
Kamu koq bengong?”, kata cowok itu.
“Eh, iya (mengedipkan mata).. maaf ya, aku benar – benar nggak sengaja dan nggak ada maksud buat bikin kamu kesakitan”, tanggapku.
“Iya, nggak apa – apa koq. Lagi pula, saya nggak mungkin marah lah sama cewek secantik kamu.
Ihh, gombal dan bo’ong banget ya. Nggak bisa ngebedain mana yang cantik dan nggak. Apa dia lagi ngantuk ya? Wah, bahaya ini. Tapi, nggak apa – apa lah. Baru kali ini aku dibilang cantik sama cowok cakep. Ceilee.. senangnya. Eh, stop stop. Kembali ke duduk permasalahan.
“Hehe, makasi (Sambil nyengir). Tapi kamu nggak kesakitan kan? Aku jadi merasa g enak. Sini coba q liat dahinya (melihat dahi cowok itu)
“Duh, kamu terlalu berlebihan deh. Padahal aku kan nggak apa-apa.”, respon cowok itu.
“Iya, aku kan cuma takutnya kamu kenapa napa. Oh ya, nama kamu siapa? (sok kepo)”, sahutku.
“Oh iya, kenalin nama aku Dani (sambil menjulurkan tangannya)”,berkata dengan wajah yang berseri – seri.
“(berjabat tangan) Emm, aku Rina.”, jawabku dengan mata berkaca- kaca.
Tak sempat aku melepaskan jabat tangan itu, tiba – tiba temanku Rika dan Tika berada didekatku dan mengagetkan lamunanku. Secara spontan jabat tangan itu terlepas mendengar sambaran omongan Rika.
“Ehem, udah dong jabat – jabatan tangannya. Lengket bener kayaknya tuh tangan”, Ringkas Rika.
“Apa sih Rik, niatku cuma buat memastikan aja apa mas ini baik – baik aja apa nggak”, jawabku.
“Oh ya? Yakin? Nggak ada niat lain misalnya? Ngaku hayo?”, ejek Tika.
“Apa sih kalian ini. Nggak koq.
Oh ya, kenalkan ini namanya Dani”, sahutku mengalihkan pembicaraan.
Teman-temanku dan Dani pun berkenalan.
“Oh ya, kita ada kelas sebentar lagi. Kita masuk dulu ya”, tanggap Rika sembari menarik tanganku menuju arah kelas kita. Nyebelin deh, lagi asyik-asyik ngobrol sama pujaan hati, malah keganggu sama makhluk luar angkasa yang dua ini.
“Kamu anak jurusan apa?”, teriaknya saatku beralalu.
“Anak arsitektur”, jawabku teriak pula.
***
            Dikelas, bukannya aku dengerin dosen nerangkan, malah asyik memikirkan ketampanan Dani. Aseekk.
“Heh Rina!!”, suara dosenku menyadarkanku dari lamunan tentangnya.
“Iya pak.”, jawabku.
“Kamu itu niat kuliah nggak sih? Bengong aja kerjaannya.
Sini kamu, kerjakan soal ini”, jawab dosenku yang emang terkenal killer.
Mati kau, aku nggak dengerin dari tadi apa yang dosenku katakan. Tamat sudah riwayatku kalau begini.
“(Garuk-garuk kepala, kaki, tangan),” ekspresi ketidak tahuanku.
“Kamu kenapa? Panuan? Kudisan?”, tanya dosenku.
“Hehe, bukan pak. Saya tidak tau cara menjawabnya”, jawabku tersenyum lebar.
“Huuuuu...”, sorak teman-temanku.
“Diam Diam!! Rina, karena kamu tidak mendengarkan bapak nerangkan dari tadi dan tidak bisa mengerjakan soal didepan, bapak hukum kamu. Pergi ketengah lapangan dan berdiri disana sampai mata kuliah ini usai”, kata dosenku geram.
“Haduh, sial banget deh aku hari ini. Masak cuma masalah sepele kayak gini dibesar-besarin?”, Menggerutuku dalam hati.
***
Dilapangan, udah mataharinya terik banget, haus, nyampur jadi satu. Sial, bisa- bisanya aku dihukum kayak gini. Huft, nyebelin deh.
Seketika, tubuhku terasa ada yang melindungi dari teriknya matahari kala itu. Aku menoleh kearah sampingku, ternyata. . . kalian tau siapa? Yups, itu Dani yang melindungi aku dari panasnya siang dengan jaketnya yang ia jadikan payung untuk menutupi kepalaku. So sweet banget deh orang ini, padahal baru kenal juga.
“Kamu ngapain disini?”, tanyaku penasaran.
“Nggak ada, kebetulan aku ngeliat kamu lagi dihukum disini, makanya aku samperin buat ngelindungi kamu”, jawab Dani.
Ya ampuunn, cowok cool kayak dia benar-benar buat aku tergila-gila.Tapi, harga diriku turun drastis saat dia tau aku dihukum oleh dosenku. Hiks, menyedihkan sekali.
“Helloo, kamu nggak apa-apa kan?”, tanya dia yang melihat aku saat itu yang sedang melamun.
“Aku nggak apa-apa koq. Makasi ya udah mau bantu aku mengurangi panasnya siang ini yang membakar kulitku”, jawabku berterimakasih.
“Ahh, nggak usah sungkan begitu. G masalah bagiku”, jawabnya.
Duh, jantungku berdegup kencang ini, kalau katanya Dewa 19 sih, seperti genderang mau perang. Dani tambah buat aku klepek-klepek deh. Ya Tuhan, dia cowok idamanku banget. Seperti superhero disiang bolong,
Tanpa terasa, mata kuliah dosen killer itu telah usai. Kurang lama padahal. Baru kali ini aku seneng dihukum. Hoho maklumlah ditemani Dani sih, jadi seberat apapun hukuman yang aku terima jika ada dia semua akan terasa menyenangkan. Jadi kepengen sering- sering dihukum nih kalau gini caranya.
“Ayo ketempat yang teduh, kamu pasti capek.”, ajaknya sambil merangkulku.
Duduk dibawah pohon yang rindang, sangat segar sekali. Hawa angin yang ringan membelai lembut seluruh tubuh ini. Ditambah lagi ada dia disampingku, siang ini jadi tambah istimewa. Ya Allah, mimpi apa ya aku semalam bisa deket banget sama cowok setampan dan sebaik dia? Duh, jadi malu deh aku ini.
Pulang kuliah pun usai. Saat aku bangun dari tempat duduk yang kita tempati, nggak sengaja aku menginjak kulit pisang dan hampir terjatuh. Untung ada dia yang menangkapku agar aku nggak terjatuh. Saat terbuai dalam pelukannya, tiba-tiba aku kepengen kentut. Duh, kebiasaan burukku ini kambuh pada saat moment seperti ini lagi. Tahan tahan tahan, duhh berapa lama lagi aku harus ngempet nih gas. Udah nggak kuat sampai-sampai aku harus mengembungkan pipiku dan wajahku terlihat memerah.
“Kamu kenapa?”, tanya dia sambil melepaskan rangkulan tangannya.
“Hemb, nggak papa koq. Bentar ya, aku kebalik pohon dulu”, jawabku singkat sambil lari kebelakang pohon.
Nah, akhirnya kali ini aku bisa kentut dibelakang pohon. Biar dia nggak tau dan nggak malu-maluin juga kalau aku jorok kayak gini. Ahhh, lega rasanya. Saatnya kembali lagi kehadapannya.
“Kamu ngapain dibalik pohon? Pipis ya?”, tanya Dani bingung.
“Nggak koq, Cuma lagi liat-liat semut lewat aja.”, jawabku salang tingkah.
Haha, terserah dia mau anggap aku aneh. Daripada dia harus tau kenyataan yang sebenarnya. Nggak banget kan??
‘Ayo, aku antar kamu pulang.”, ajak Dani.
Tentu saja aku nggak mau melewatkan kesempatan berharga ini. Mumpung teman-temanku yang aneh itu lagi nggak bersamaku, apa salahnya menerima ajakannya.
***
            Semenjak kejadian dikantin itu, aku semakin dekat dengan Dani. Seneng banget deh bisa kenal dengan cowok idamanku. Ternyata benar, ada hikmah dibalik musibah. Dan itu sudah terbukti terjadi kepadaku.
Hampir tiap hari aku diantar dan dijemput olehnya.
“Aduh, yang makin hari makin lengket?”, ejek Rika temanku.
“Iya, udah kayak surat sama perangko aja. Nggak mau lepas.”, tambah Tika.
“Kalian ini lho, apaan? Kita loh cuek”, jawabku sambil menjulurkan lidah dan meninggalkan mereka.
“Teman-temanmu koq ditinggalin?”, tanya Dani.
“Ah, biarin aja. Sebel deh, aku diejek mulu. Kayak yang nggak lengket aja mereka itu sama pacarnya. Mentang-mentang aku masih jomblo gitu? Seenaknya men- Judge aku. Hemm”, jawabku sedih.
“Sudah sudah, nggak bakalan lama lagi kamu pasti punya pacar”, sahut Dani.
Wah, mendengar kata-kata Dani aku jadi berseri-seri kembali. Hadirnya mampu tenangkan aku, membuat hidupku jauh lebih berwarna. Aku melamun mendengar ucapan Dani yang dia katakan kepadaku. Aku penasaran apa yang ada dibenaknya. Lalu akupun bertanya apa maksudnya.
“Maksudmu apa?”, tanyaku seperti orang bodoh.
Dani memegang pipiku, aku berfikir dia akan mencium atau ngapain gitu. Ehh, ternyata ada kotoran diwajahku. Dani mengusapnya, jadi malu nggak bisa merawat diri.
Tanpa aku sadari, Dani memegang tanganku dan menatap mataku dalam-dalam. Rasa gugup dan jantung berdebar-debar  merasuk dalam tubuhku waktu itu. Ingin rasanya aku terbang keangkasa bersamanya waktu itu. Dan kalian tahu apa yang terjadi? Aku kira dia mau ngomong sesuatu. Malah dia ngejekin aku karena tanganku blepotan kena sambal.
“Kamu ini, ceroboh sekali. Lihat ini tanganmu, kotor kan? Sana kekamar mandi dulu buat bersihinnya. Aku tunggu didepan.
Yah, lagi-lagi harapanku pun musnah. Akupun kekamar mandi. Efek dipegang tangan dan dia menatapku, jadi pengen BAB jadinya. Haha, maklum deg-degan. Belum pernah dipegang cowok sebelumnya. Jadi, rasa mules, kebelet dan pengen kentut itu sudah wajar aku alami.
Keluar dari toilet, rasanya lega pokoknya. Aku kembali menghampiri Dani yang sudah, yaaa sekian lama menungguku.
“Heii...”, gertakku dari belakang.
Dia yang saat itu kaget, helm yang tadinya dia pegang terlempar keata. Daaann, kreekk.. nyangkut diatas pohon.
“Aduh, maaf yaa.. aku nggak tau kalau kamu bakalan kaget begitu”, kataku merasa bersalah.
“Iya nggak papa. Masalahnya, gimana cara ngambil helmnya. Aku nggak bisa manjat,”jawabna.
“Yahh, gimana dong? Coba aku goyang-goyangin tuh pohon dulu,”tanggapku.
Aku berusaha mengguncang tuh pohon agar helm yang nyangkut didahan itu bisa terjatuh.
“Siap-siap ya, helm nya kayaknya udah mau jatuh tuh. Tangkap!!,”Teriakku.
Dia yang saat itu sudah siap-siap mau menangkap helm yang akan terjatuh, terlihat sangat lucu dengan ekspresi wajahnya yang menghadap keatas kayak orang bego sambil mangap dengan tangan terbuka. Lucu abiiss...
ProOok.. helm jatuh. Yess, tapi sayangnya dia tidak tepat sasaran. Malah kepalanya yang kena sasaran. Duh, kasian ketiban helm. Ketiban duren masih untung, lah ini beda lagi ceritanya.
Aku mencoba mengusap kepalanya yang saat itu sedang kesakitan. Kasian sekali. Aku merasa bersalah, gara-gara aku dia jadi seperti ini.
Aku yang miris sedih mengusap kepala hingga dahinya, kembali lagi dia memegang tangan ini. Duh, jadi tambah mules deh kalau dipegang gini. Pengen BAB lagi. masyaAllah, cobaanmu emang teramat berat ya Allah.. J
Kali ini dia mengucapkan hal yang tak pernah terpikr sebelumnya olehku. Dia mengatakan suatu hal yang membuat hatiku bahagia berbunga-bunga.
“Rin,,”, panggilnya dengan tatapan yang dalam.
“Iyaa..”, jawabku dengan mata berkaca-kaca.
“Kamu tahu, aku bahagia deh bisa beberapa hari ini bareng kamu. Mulai pertama kita dipertemukan, kita kenalan, hingga jalan bareng. Apa kamu tidak merasakan sesuatu?”, tanyanya.
“Maksudnya? Aku kurang mengerti dengan apa yang kamu katakan.”, jawabku.
“Iya, nggak tau kenapa.....
“Eeegghhh.... (Omongannya terpotong saat aku sendawa didepannya)
Eh, maaf.. lanjutkan. Apa katamu?”, jawabku malu.
“Begini, langsung aja yaa.. nggak tau kenapa, aku nyaman banget dekat kamu, disampingmu, jalan bareng kamu. Kamu nggak merasakannya?”, tanya Dani.
“Emm, sebenarnya apa yang kamu rasakan juga sama seperti yang aku rasakan. Bahkan aku bahagia bisa jalan bareng kamu setiap saat.”, jawabku.
“Benarkah? (Wajahnya diliputi senyum keindahan) berarti, kita sama.
Ehmm, kamu mau tidak jadi pacarku? (berlutut dihadapanku)”, pinta Dani.
“(kaget) aa aakk aakkuuu..
Aku nggak bisa Dan.” Jawabku.
“Kenapa?”, tanya Dani sedih.
“Aku nggak bisa nolak kamu maksudnya”, jawabku tersenyum.
“Kamu ini bisa saja. Makasi ya sudah mau menjadi seorang yang spesial dihati ini dan bersedia menemani hari-hariku (mencium tanganku),” jawab Dani.
“Iya, aku juga bahagia bersamamu”, jawabku.
Dani memelukku erat seakan bahasa tubuhnya mengisyaratkan bahwa dia sayang dan takut kehilanganku. Begitupun dengan aku yang senantiasa selalu ingin disisinya. I love Dani.
Semenjak saat itu, banyak waktu yang kita lalui bersama. Bercanda, bergembira. Susah senang selalu kita lalui bersama. Bahkan hal konyol pun menjadi hobi kita sehari-hari.

Friday, June 7, 2013

My Story Today

Surprise For You

Hari ini adalah hari yang spesial bagiku dan baginya..
Yups, seperti orang-orang pada umumnya, setiap orang pasti selalu mengingat hari kelahiran mereka. kini tiba saatnya, hari ini tanggal 7 juni 2013 aku ingin merayakan ulang tahun seseorang yang aku sayang. Yah, dia adalah kekasihku. tepat hari ini dia ulang tahun. Aku ingin memberikan suatu hal yang berbeda dihari ini, hari kelahirannya.
Jauh hari sebelumnya, aku sudah men setting segala sesuatu yang akan aku beri saat ini. Mulai dari kado, tempat, dan persiapan yang matang.
Pertama, aku ingin mempersembahkan suatu hal yang lebih istimewa dari kreasiku.
Hemm, kasih tau nggak ya?
Baiklah, akan aku kasih tahu. Pertama aku membuat sebuah video tentang cerita dan ungkapan isi hatiku. Disana terdapat gambar-gambar dengan tulisan yang akan membuat hatinya tersentuh. Video itu aku buat hanya dalam selang waktu kira-kira 2 jam.
Bermodal kan vidoe maker, terciptalah hasil karya videoku.
Agar tampilannya menarik, aku kemas video itu dalam sebuah CD ROM bertutupkan tempat berwarna hijau dengan tas warna merah sebagai wadahnya.
Lalu aku berfikir, kado apa yang tepat untuknya. 2 hari menjelang hari H aku berinisiatif untuk pergi ketempat belanja untuk membeli barang yang cocok dan yang benar-benar dia butuhkan untuk saat ini. Pertamanya, aku ingin memberinya jam weker agar dia selalu on time, disiplin, dan setiap detik selalu ingat sama aku. hehe
Namun, berhubung sejauh mata memandang aku melihat sebuah jaket yang menurutku bagus, pilihanku akhirnya tertuju disana. Jaket warna hitam polos menjadi pilihanku. Setelah sekian lama antri ditempat belanja, akhirnya aku pulang bersama teman satu kostku. meskipun gerimis, tak menyurutkan langkahku untuk menyusuri hujan ditengah ramainya jalanan kota.
Ditengah perjalanan pulang, tiba-tiba handphone ku berdering, ternyata itu telefon dari dia. Dia menanyakan apakah aku berada dikost apa tidak, karena diluar sana sedang hujan. Maklumlah, dia tidak bisa melihat aku menderita sedikitpun. Hehe
Namun aku menjawab aku sedang tidak ada di kost, aku sedang keluar bersama teman. Dia bertanya kemana aku pergi, namun tidak aku jelaskan. Biasalah, masak beli kado buat dirinya sendiri aku cerita-cerita. Nggak surprise dong jadinya. :)
Keesokan harinya aku usaha kembali untuk mencari tempat kado, hemm toko dekat kosan jadi sasarannya. Punya kardus ukuran sedang apa tidak. Untung si ibunya baik, aku dikasih kardus itu tanpa dipungut biaya alias gratis. Haha
Sampai dikost, aku mulai berkreasi. Aku tata semua barang yang akan aku masukkan dalam kardus tersebut. Mulai dari jaket, CD dan selembar kertas. Namun sebelum itu, aku buat sepucuk surat yang manis yang aku tulis dengan tulisan dan diksi yang sederhana. Lalu aku selipkan selembar kertas itu diatas CD berbalutkan tas merah. Aku tutup rapat, dan selesailah.
Tapi kendalanya, kertas pembungkus kado yang temanku punya malah nggak memadai untuk membungkus kadonya. aku lari ketoko accesoris depan kost membeli pembungkus kado. Sampai dikamar, aku meminta bantuan temanku untuk membalut kardus usang itu dengan kertas kado agar tampilannya menjadi lebih menarik. Berhubung tidak cukup, aku pakai dua kertas, namun sayangnya aku salah pilih gambar, meskipun kedua-duanya sama-sama biru tapi gambarnya ternyata berbeda. Meski sedikit aneh, tapi tak apalah. yang penting wes jadi. Hehe
Hari ini pembungkusan kado Done!
Pas hari H, aku lupa belum beli kue ulang tahun untuknya, siangnya mau berangkat beli malah hujan deras. Hemm jadi bad mood kalau gini. Akhirnya tidur aja lah.
Pas jam 15.14 WIB teman kostku membangunkanku, dia mengajakku apa aku ingin beli kuenya atau tidak. Ya sudah lah, karena sudah janji juga aku ingin ngajak dia untuk beli kuenya, akhirnya aku bangun dan bergegas untuk mandi. Aku siap-siap sambil nunggu temanku yang sedang mandi.
Yuk, capcus!! Karena hujan, aku dan temanku menggunakan payung. Berhubung payungnya satu, pinjam punya mbah kost. Hehe.. Meski dalam keadaan hujan, kita terjang demi mendapatkan apa yang aku inginkan. Berjalan menyusuri jalan berharap ada toko kue disepanjang jalan yang kita pijaki. Sreet, sampailah ditoko kue itu. Setelah lama berdiri memperhatikan kue apa yang cocok, aku pilih kue bertabur meses dengan 4 kue jadi satu. Pulang deh karena waktu jalan sama dia tinggal bentar lagi. Kini sasarannya menuju toko yang lumayan jauh dari kost untuk membeli beberapa lilin ulang tahun, tapi keberuntungan tidak memihak padaku. Berjalan lagi, dan menuju toko yang satunya. Ternyata disini ada, ngapain jauh-jauh coba jika yang dekat kostku aja ada. -_-
Temanku aku suruh pulang lebih dulu membawa kue dan lilinnya, sementara aku pergi beli makan. Biasalah, perutku suka bunyi kalau sedang laper. hehe
Selang beberapa waktu, saatnya aku siap-siap pakaian yang rapi + dandan. Haha lebay.
Aku sudah bicarakan ini sebelumnya dengan temanku, bahwa nanti malam pas jam setengah 12, dia aku akan sms dia agar dia siap-siap nyalakan lilinnya sekaligus membukakan pintu kost.
teett.. Habis isya' dia berangkat menuju kostku. Meskipun agak jengkel aku nunggunya lama dia belum siap. Mungkin aku terlalu bersemangat untuk malam ini kali ya. :D
Dia tiba,dan waktunya aku berangkat. Kalian tahu kita kemana?
Hemm, jangan salah sangka. kita cuma pergi kekampusku untuk nonton film bareng. Pertama, nonton film "Malaikat tanpa sayap". Huft, jadi nggak mengasyikkan karena filmnya dikit-dikit blank dan black screen. Ganggu banget deh. Pindah ke film satunya, "Upside down" malah nggak liat filmnya, keasyikan ngobrol sih.
Akhirnya, yah buka-buka Facebook, twitter dan browsing gitu deh. Berhubung baterainya sudah mau habis, matiin deh laptopnya. Mau pulang, tapi belum jam setengah 12. Duh ngapain ya? ngobrol dulu deh kayaknya.
Sms temanku malah belum di balas, eh ternyata nyangkut diperpus kampus. Tak suruh pulang deh karena aku dan dia akan pulang menuju kost. Ya sudah, jalannya kita diperlambat lah untuk menyesuaikan waktu yang ada.
Aku sms lagi, ternyata dia sudah dikost dan bersiap untuk nyalakan lilin. Finish..
Sampe depan pintu kost, aku ngeliat orang pake baju merah masuk kedalam kost, aku kira bapak kosan. ternyata pacar temanku. Sialan.. hemm.. Udah nyala lilin kuenya keliatan dari luar lagi. Dasar mereka itu. Tapi nggak papa lah, tanpa mereka rencana ini tidak mungkin berhasil. :D
Aku ajak dia disamping kost, suruh nunggu aku sebentar.
Taraaa, aku keluar dengan membawa kue itu. Memberikan padanya dengan ucapan "Selamat ulang Tahun".. Make a wish sebelum dia tiup lilinnya.
Foto-foto dulu kita bersama kuenya. ;) minta bantuan temanku juga sih. hehe maaf sudah ngerepotin.


Aku kedalam lagi, diselang dengan temanku dan pacarnya beli makan sebentar. Aku ngapain kedalam? Ngambil kresek tempat kue beserta membawa kadonya.
Kadonya, For You...
Sebelum dia pulang, aku ucapkan kembali kata-kata selamat ulang tahun dengan untaian kata yang terselip dalam do'aku untuknya.
Semoga malam sekaligus pagi ini menjadi hari yang terlupakan dalam hidupmu. menjadi kenangan yang akan selalu kamu ingat sepanjang waktu. Hadiah atau kejutan ini belum sebanding dengan kasih sayang yang tulus dariku untukmu.
Happy Birthday.. :*

Saturday, February 9, 2013

My short story (2)


Jutek vs Cinta

               Ini cerita tentang Amelia yag akrab di panggil Amel. Dia merupakan gadis yang baik, ramah, dan sopan. Tapi, sikap yang demikian bisa berubah menjadi cewek yang  jutek, galak & acuh tak acuh hanya kepada seorang cowok. Dia bersikap demikian karena dia tidak mau didekati oleh cowok. Terbukti, selama ini cowok yang selalu ngedeketin dia, kabur melihat sikapnya yang jutek & galak itu. Amel bersikap seperti itu hanya untuk menghindari rasa cinta yang konyol yang tidak perlu Ia ketahui. Dan pada suatu ketika. . . . . . . . .
               Pada sore hari, Amel jalan- jalan ke pantai dekat rumahnya, ketika sedang asyik berjalan- jalan, tiba- tiba ada cowok namanya Rendi tanpa sengaja menabrak bahu Amel. Hingga terjadi cekcok diantara keduanya.
Amel     :”Eh, kalau punya mata itu dijaga, punya mata nggak di pakek!”
Rendi    :”Lo tuh! Kan lo yang salah ngehadang jalan gw.”
Amel     :”Jaga mulut lo ya? Dasar cowok  nggak tau diri...
                  Bukannya minta maaf, malah nyalahin orang.”
Rendi    :”Sorry yaa... gw g mau minta maaf sama cewek resek kayak lo..
                 (Berbisik) baru sekarang gw nemuin cewek galak & jutek kayak dia.”
Amel     :”(mendengar) Ngomong apa lo..?? jangan kurang ajar lo ya.. dasar
   Cowok nyebelin! (Pergi begitu saja)

Sore itupun berlalu. . .
              
Keesokan harinya, ketika Amel lari pagi di jalan dekat rumahnya ke arah taman, maklum kuliah lagi libur. Tiba- tiba anjing milik tetangganya lepas. Dan anjing itupun mengejar Amel. Amelpun berlari dengan kencangnya. Saking takutnya, Amel naik keatas pohon didekat taman. Ketika anjing itupun pergi, Amel yang malah tidak bisa turun dari pohon itu. Kebetulan ada Rendi yang lewat disitu. Ketika Amel tidak bisa turun, Amel digigit semut diatas pohon itu. Amelpun melepaskan pegangan tangannya didahan pohon itu karena dia semakin digigit semut. Amelpun terjatuh dari pohon itu. Tapi, sebelum jatuh ketanah, Rendi menangkap Amel dari bawah. Akhirnya Amel tidak jatuh ketanah karena ditangkap oleh Rendi.
Amel     :”Eh.. ngapain lo peluk- peluk gw?”
Rendi    :”Bukannya lo cewek yang kemarin itu?
   Seharusnya lo bilang makasih ma gw, bukannya malah marah- marah nggak jelas kayak
   gitu!”
Amel     :”Lo cari- cari kesempatan kan? Supaya lo bisa meluk- meluk gw. Ya kan?”
Rendi    :”PD gila lo! Siapa juga yang mau meluk cewek jutek & galak kayak lo..!!”
Amel     :”Buktinya, tadi lo meluk- meluk gw kan? Ngaku aja dech lo..??”
Rendi    :”Masih untung lo gw tolong! Kalau nggak, kamu bakalan jatuh.”
Amel     :”Siapa juga yang minta tolong sama lo..??
                  G kan?”
Rendi    :”Dasar cewek nggak tau diri lo..!!”
Amel     :”EGP..!!”
                  (Peri begitu saja)

               Disaat itu, ada teman Amel yang namanya Ica sedang memperhatikan kejadian yang terjadi antara Amel & Rendi. Icapun menarik tangan Amel ketika berpapasan ditengah jalan.
Ica          :”Lo tuh kenapa sich, Mel? Kenapa lo marah- marah sama Rendi?”
Amel     :”Jadi lo kenal sama cowok nyebelin itu?”
Ica          :”Tentu, dia kan sekampus sama kita. Lo kenapa, bukannya bilang makasih, malah marah-
   Marah!”
Amel     :”Udah ceramahnya???
                  Aku sebel sama cowok itu, aku bukannya untung ketemu sama dia tapi malah buntung!”
Ica          :”Marah- marah kayak gitu ntar jadi cinta lho.. baru tau rasa..!!”
Amel     :”Ihh, sorry yeee.. G ada dalam kamus gw suka ma cowok yang super duper nyebelin kayak       gitu.”

               Pada malam harinya, saat kejadian itu, Rendi malah selalu memikirkan Amel. Dan kayaknya Rendi tidak bisa melupakan bayangan Amel dari pelupuk matanya. Ehm, kayaknya Rendi jatuh cinta sama Amel pada pandangan yang pertama ne..
Rendi    :”Kenapa gw jadi mikirin cewek jutek itu?
                  Tapi, gw penasaran sama cewek itu, dan gw ingin tahu siapa namanya.”

               Keeseokan harinya, ketika Amel jalan- jalan, Rendi mengikuti Amel dari belakang. Dan tibalah Amel disebuah TK Permata Indah.
Rendi    :”Ngapain dia kesini?”
               Rendipun memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh Amel.
Rendi    :”Ternyata cewek jutek itu sayang sama anak- anak juga ya??
                  Gw makin penasaran sama dia.”

               Rendi juga melihat Amel membantu seorang Ibu guru untuk mengajar anak- anak di TK itu. Setelah anak- anak pulang, begitu pula dengan Amel, Rendi menghampiri ibu guru yang mengajar TK itu.
Rendi    :”Maaf bu, kalau boleh saya tahu,, siapa cewek yang tadi ya bu?”
B.Reni   :”Oh,, non Amel..???
                  Dia yang ngebantuin ibu sehari- hari ngajar TK ini.”
Rendi    :”(Didalam hati) Jadi namanya Amel..??
                  Kenapa dia bisa ngebantuin ibu?”
B.Reni   :”Karena dia juga suka sama anak- anak.”
Rendi    :”Kok bisa?
                  Padahal dia kan jutek banget orangnya??”
B.Reni   :”Oh, itu..
                  Sebenarnya dia anak yang sangat baik.”
                 (B.Reni menceritakan semua sikap jutek Amel yang hanya kepada cowok).
Rendi    :”(Dalam hati) Aku harus temui dia.”

               Sore harinya, ditempat biasa Amel jalan- jalan yaitu di pantai dekat rumahnya. Rendipun mendekati Amel.
Rendi    :”Hei, Mel..”
Amel     :”Kok lo tahu nama gw?”
Rendi    :”Tentu gw tahu. Dan lo nggak perlu tahu darimana aku tahu semua itu.”
Amel     :”Eh, mendingan lo pergi dari sini. Gw ennek ngelihat muka lo..!!”
Rendi    :”Nyantai aja kleee..”
Amel     :(Pergi)
Rendi    :(Menarik tangan Amel)
                “Gw tahu kenapa lo bersikap kayak gini sama gw karena B.Reni, guru yang ngajar di TK itu
   udah ngasih tahu semuanya ke gw.”
Amel     :”Jadi. . . . . .”
Rendi    :”Sssttt... dengar, Mel. Saat pertama kali gw ketemu sama lo, gw ngerasa ada yang aneh dari
                  Dalam diri gw, dan gw selalu memikirkan lo.”

Amel     :”Dengar ya, gw nggak mau berurusan lagi dengan orang kayak lo!”
Rendi    :”Gw tahu lo bersikap kayak gini, tapi please!! Aku hanya ingin lebih dekat dengan lo..
                  Gw ingin jauh lebih mengenal lo..”
Amel     :”Gw udah bilang, gw nggak mau kenal sama lo.!!
                  Ngerti lo..??” (Pergi begitu saja)
Rendi    :”Lihat aja ntar, gw pasti bisa ngedapetin lo.”

               Keesokan harinya, Rendi pergi kerumah Amel. Dan melihat rumah Amel sepi, Rendi yang saat itu membawa gitar, dia menyanyikan sebuah lagu yang menyatakan isi hatinya kepada Amel. Sesaat, Amel merasa bahagia. Tapi dia sadar kalau dia tidak mau merasakan jatuh cinta pada Rendi. Amelpun keluar rumah & mengusir Rendi. Tapi Rendi tidak mau menyerah begitu saja dengan keadaan itu. Dia melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan hati Amel. Apapun itu, meskipun Amel selalu mengusir dia dari rumahnya. Hingga akhirnya Rendi berpura- pura akan pergi ke Amerika & menetap disana. Dengan mengirimkan surat kepada Amel, Rendi menyatakan hal itu. Bahwa besok pagi Rendi akan pergi & tak akan kembali.
               Amelpun mulai cemas, dia merasa kalau dia salah selama ini menilai Rendi.
Amel     :”Rendi akan pergi, kenapa hatiku gelisah..??
                  Rasanya, aku tak ingin Rendi pergi dari aku. Dan rasanya berat sekali melepaskan dia.
                  Apa yang harus aku lakukan?”
               Amelpun menelpon Ica sahabatnya..
Amel     :”Ica, gimana ni?
                  Rendi bakalan pergi besok ke Amrik, aku harus gimana?”
Ica          :”Itu terserah lo.. lo kan yang selama ini selalu mengacuhkan dia. Mungkin ini hukum karma
                  Buat lo..”
Amel     :”Kok lo ngomong kayak gitu. Gw tahu gw salah selama ini. Gw sadar, kalau gw nggak mau
                  Kehilangan dia. Please, kasih tahu solusinya.”
Ica          :”Kalau lo mang cinta sama dia, lo harus keBandara besok, dan nyatakan semuanya sebelum
                  terlambat.”
Amel     :”Baiklah, aku akan coba.”

               Amel tidak tahu kalau Ica & Rendi sekongkol akan hal itu. Semalaman Amel tidak bisa tidur mikirin semua itu. Dia panik & cemas.
               Keesokan harinya, tepat jam 8 merupakan jam keberangkatan pesawat ke Amrik. Rendi sudah lebih dulu ada di Bandara. Dengan khawatir, Amelpun pergi ke Bandara dengan Ica. Sesampainya disana, Amel langsung menemui Rendi.
Amel     :”Ren.. (Menarik tangan Rendi)
Maafin gw, gw tahu gw salah. Tapi gw mohon lo jangan pergi karena gw nggak mau
Kehilangan lo, please..”
Rendi    :”Apakah lo yakin dengan ucapan lo?”
Amel     :”Gw yakin, karena lo cinta pertama gw.”
Rendi    :”Kalau memang itu yang lo inginkan, gw nggak akan kemana- mana koq. Gw akan selalu
                  ada disini buat lo.”
Amel     :(Memeluk Rendi)
                 “Aku sayang sama kamu, Ren.”
Rendi    :”Aku juga..”
Ica          :”Ehem, lo salah Mel. Sebenarnya Rendi nggak mau kemana- mana koq. Kita cuma mau
                  ngetes lo, apakah lo benar- benar cinta sama Rendi atau nggak.”
Amel     :”Hahh..... kalian.....????”
Rendi    :”Maaf, Mel. Gw harus ngelakuin ini, karena berbagai cara telah gw lakukan untuk
   mendapatkan hati lo, dan hanya ini cara yang paling ampuh untuk membuktikan
   bagaimana sesungguhnya perasaan lo sama gw.”
Amel     :(menangis)
                 Gw sadar kok akan hal itu. Dan gw mau nerima cinta lo.”
Rendi    :”Makasi, Mel.
(memegang tangan Amel) Gw janji, gw akan selalu membahagiakan lo dan akan selalu
 setia.”
Amel     :”Gw harap lo nggak akan ingkari janji lo itu.”
Ica          :”Ohh,, so sweeettt...
                  Jd iri dech meilihat kalian berdua..”
Amel     :”Apaan ce? Biasa aja.”
(Amel dan Rendi akhirnya jadian, Rendi selalu setia dan sayang sama Amel sesuai dengan janjinya)


L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J

Pengarang:
Halimatus Sya’diyah


L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J

 

Blogger news

Blogroll

About