Jutek
vs Cinta
Ini
cerita tentang Amelia yag akrab di panggil Amel. Dia merupakan gadis yang baik,
ramah, dan sopan. Tapi, sikap yang demikian bisa berubah menjadi cewek
yang jutek, galak & acuh tak acuh
hanya kepada seorang cowok. Dia bersikap demikian karena dia tidak mau didekati
oleh cowok. Terbukti, selama ini cowok yang selalu ngedeketin dia, kabur
melihat sikapnya yang jutek & galak itu. Amel bersikap seperti itu hanya
untuk menghindari rasa cinta yang konyol yang tidak perlu Ia ketahui. Dan pada
suatu ketika. . . . . . . . .
Pada
sore hari, Amel jalan- jalan ke pantai dekat rumahnya, ketika sedang asyik
berjalan- jalan, tiba- tiba ada cowok namanya Rendi tanpa sengaja menabrak bahu
Amel. Hingga terjadi cekcok diantara keduanya.
Amel :”Eh,
kalau punya mata itu dijaga, punya mata nggak di pakek!”
Rendi :”Lo
tuh! Kan lo yang salah ngehadang jalan gw.”
Amel :”Jaga
mulut lo ya? Dasar cowok nggak tau
diri...
Bukannya minta maaf, malah nyalahin orang.”
Rendi :”Sorry
yaa... gw g mau minta maaf sama cewek resek kayak lo..
(Berbisik) baru sekarang gw nemuin cewek
galak & jutek kayak dia.”
Amel :”(mendengar)
Ngomong apa lo..?? jangan kurang ajar lo ya.. dasar
Cowok
nyebelin! (Pergi begitu saja)
Sore itupun berlalu. . .
Keesokan harinya, ketika
Amel lari pagi di jalan dekat rumahnya ke arah taman, maklum kuliah lagi libur.
Tiba- tiba anjing milik tetangganya lepas. Dan anjing itupun mengejar Amel.
Amelpun berlari dengan kencangnya. Saking takutnya, Amel naik keatas pohon
didekat taman. Ketika anjing itupun pergi, Amel yang malah tidak bisa turun
dari pohon itu. Kebetulan ada Rendi yang lewat disitu. Ketika Amel tidak bisa
turun, Amel digigit semut diatas pohon itu. Amelpun melepaskan pegangan
tangannya didahan pohon itu karena dia semakin digigit semut. Amelpun terjatuh
dari pohon itu. Tapi, sebelum jatuh ketanah, Rendi menangkap Amel dari bawah.
Akhirnya Amel tidak jatuh ketanah karena ditangkap oleh Rendi.
Amel :”Eh..
ngapain lo peluk- peluk gw?”
Rendi :”Bukannya
lo cewek yang kemarin itu?
Seharusnya lo bilang makasih ma gw, bukannya
malah marah- marah nggak jelas kayak
gitu!”
Amel :”Lo
cari- cari kesempatan kan? Supaya lo bisa meluk- meluk gw. Ya kan?”
Rendi :”PD
gila lo! Siapa juga yang mau meluk cewek jutek & galak kayak lo..!!”
Amel :”Buktinya,
tadi lo meluk- meluk gw kan? Ngaku aja dech lo..??”
Rendi :”Masih untung lo gw tolong! Kalau nggak, kamu bakalan jatuh.”
Rendi :”Masih untung lo gw tolong! Kalau nggak, kamu bakalan jatuh.”
Amel :”Siapa
juga yang minta tolong sama lo..??
G kan?”
Rendi :”Dasar
cewek nggak tau diri lo..!!”
Amel :”EGP..!!”
(Peri begitu saja)
Disaat
itu, ada teman Amel yang namanya Ica sedang memperhatikan kejadian yang terjadi
antara Amel & Rendi. Icapun menarik tangan Amel ketika berpapasan ditengah
jalan.
Ica :”Lo
tuh kenapa sich, Mel? Kenapa lo marah- marah sama Rendi?”
Amel :”Jadi
lo kenal sama cowok nyebelin itu?”
Ica :”Tentu,
dia kan sekampus sama kita. Lo kenapa, bukannya bilang makasih, malah marah-
Marah!”
Amel :”Udah
ceramahnya???
Aku sebel sama cowok itu, aku bukannya
untung ketemu sama dia tapi malah buntung!”
Ica :”Marah-
marah kayak gitu ntar jadi cinta lho.. baru tau rasa..!!”
Amel :”Ihh,
sorry yeee.. G ada dalam kamus gw suka ma cowok yang super duper nyebelin kayak
gitu.”
Pada
malam harinya, saat kejadian itu, Rendi malah selalu memikirkan Amel. Dan
kayaknya Rendi tidak bisa melupakan bayangan Amel dari pelupuk matanya. Ehm,
kayaknya Rendi jatuh cinta sama Amel pada pandangan yang pertama ne..
Rendi :”Kenapa
gw jadi mikirin cewek jutek itu?
Tapi, gw penasaran sama cewek itu, dan gw
ingin tahu siapa namanya.”
Keeseokan
harinya, ketika Amel jalan- jalan, Rendi mengikuti Amel dari belakang. Dan
tibalah Amel disebuah TK Permata Indah.
Rendi :”Ngapain
dia kesini?”
Rendipun
memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh Amel.
Rendi :”Ternyata
cewek jutek itu sayang sama anak- anak juga ya??
Gw makin penasaran sama dia.”
Rendi
juga melihat Amel membantu seorang Ibu guru untuk mengajar anak- anak di TK
itu. Setelah anak- anak pulang, begitu pula dengan Amel, Rendi menghampiri ibu
guru yang mengajar TK itu.
Rendi :”Maaf
bu, kalau boleh saya tahu,, siapa cewek yang tadi ya bu?”
B.Reni :”Oh,,
non Amel..???
Dia yang ngebantuin ibu sehari- hari ngajar
TK ini.”
Rendi :”(Didalam
hati) Jadi namanya Amel..??
Kenapa dia bisa ngebantuin ibu?”
B.Reni :”Karena
dia juga suka sama anak- anak.”
Rendi :”Kok
bisa?
Padahal dia kan jutek banget orangnya??”
B.Reni :”Oh,
itu..
Sebenarnya dia anak yang sangat baik.”
(B.Reni menceritakan semua sikap jutek Amel
yang hanya kepada cowok).
Rendi :”(Dalam
hati) Aku harus temui dia.”
Sore
harinya, ditempat biasa Amel jalan- jalan yaitu di pantai dekat rumahnya.
Rendipun mendekati Amel.
Rendi :”Hei,
Mel..”
Amel :”Kok lo
tahu nama gw?”
Rendi :”Tentu
gw tahu. Dan lo nggak perlu tahu darimana aku tahu semua itu.”
Amel :”Eh,
mendingan lo pergi dari sini. Gw ennek ngelihat muka lo..!!”
Rendi :”Nyantai aja kleee..”
Rendi :”Nyantai aja kleee..”
Amel :(Pergi)
Rendi :(Menarik
tangan Amel)
“Gw tahu kenapa lo bersikap kayak gini sama gw
karena B.Reni, guru yang ngajar di TK itu
udah ngasih tahu semuanya ke gw.”
Amel :”Jadi.
. . . . .”
Rendi :”Sssttt...
dengar, Mel. Saat pertama kali gw ketemu sama lo, gw ngerasa ada yang aneh dari
Dalam diri gw, dan gw selalu memikirkan lo.”
Amel :”Dengar
ya, gw nggak mau berurusan lagi dengan orang kayak lo!”
Rendi :”Gw
tahu lo bersikap kayak gini, tapi please!! Aku hanya ingin lebih dekat dengan
lo..
Gw ingin jauh lebih mengenal lo..”
Amel :”Gw
udah bilang, gw nggak mau kenal sama lo.!!
Ngerti lo..??” (Pergi begitu saja)
Rendi :”Lihat
aja ntar, gw pasti bisa ngedapetin lo.”
Keesokan
harinya, Rendi pergi kerumah Amel. Dan melihat rumah Amel sepi, Rendi yang saat
itu membawa gitar, dia menyanyikan sebuah lagu yang menyatakan isi hatinya
kepada Amel. Sesaat, Amel merasa bahagia. Tapi dia sadar kalau dia tidak mau
merasakan jatuh cinta pada Rendi. Amelpun keluar rumah & mengusir Rendi.
Tapi Rendi tidak mau menyerah begitu saja dengan keadaan itu. Dia melakukan
berbagai macam cara untuk mendapatkan hati Amel. Apapun itu, meskipun Amel
selalu mengusir dia dari rumahnya. Hingga akhirnya Rendi berpura- pura akan
pergi ke Amerika & menetap disana. Dengan mengirimkan surat kepada Amel,
Rendi menyatakan hal itu. Bahwa besok pagi Rendi akan pergi & tak akan
kembali.
Amelpun
mulai cemas, dia merasa kalau dia salah selama ini menilai Rendi.
Amel :”Rendi
akan pergi, kenapa hatiku gelisah..??
Rasanya, aku tak ingin Rendi pergi dari aku.
Dan rasanya berat sekali melepaskan dia.
Apa yang harus aku lakukan?”
Amelpun
menelpon Ica sahabatnya..
Amel :”Ica,
gimana ni?
Rendi bakalan pergi besok ke Amrik, aku
harus gimana?”
Ica :”Itu
terserah lo.. lo kan yang selama ini selalu mengacuhkan dia. Mungkin ini hukum
karma
Buat lo..”
Amel :”Kok lo
ngomong kayak gitu. Gw tahu gw salah selama ini. Gw sadar, kalau gw nggak mau
Kehilangan dia. Please, kasih tahu
solusinya.”
Ica :”Kalau
lo mang cinta sama dia, lo harus keBandara besok, dan nyatakan semuanya sebelum
terlambat.”
Amel :”Baiklah,
aku akan coba.”
Amel
tidak tahu kalau Ica & Rendi sekongkol akan hal itu. Semalaman Amel tidak bisa
tidur mikirin semua itu. Dia panik & cemas.
Keesokan
harinya, tepat jam 8 merupakan jam keberangkatan pesawat ke Amrik. Rendi sudah
lebih dulu ada di Bandara. Dengan khawatir, Amelpun pergi ke Bandara dengan
Ica. Sesampainya disana, Amel langsung menemui Rendi.
Amel :”Ren..
(Menarik tangan Rendi)
Maafin
gw, gw tahu gw salah. Tapi gw mohon lo jangan pergi karena gw nggak mau
Kehilangan
lo, please..”
Rendi :”Apakah
lo yakin dengan ucapan lo?”
Amel :”Gw
yakin, karena lo cinta pertama gw.”
Rendi :”Kalau
memang itu yang lo inginkan, gw nggak akan kemana- mana koq. Gw akan selalu
ada disini buat lo.”
Amel :(Memeluk
Rendi)
“Aku sayang sama kamu, Ren.”
Rendi :”Aku
juga..”
Ica :”Ehem,
lo salah Mel. Sebenarnya Rendi nggak mau kemana- mana koq. Kita cuma mau
ngetes lo, apakah lo benar- benar cinta sama
Rendi atau nggak.”
Amel :”Hahh.....
kalian.....????”
Rendi :”Maaf,
Mel. Gw harus ngelakuin ini, karena berbagai cara telah gw lakukan untuk
mendapatkan hati lo, dan hanya ini cara yang
paling ampuh untuk membuktikan
bagaimana sesungguhnya perasaan lo sama gw.”
Amel :(menangis)
Gw sadar kok akan hal itu. Dan gw mau nerima
cinta lo.”
Rendi :”Makasi,
Mel.
(memegang
tangan Amel) Gw janji, gw akan selalu membahagiakan lo dan akan selalu
setia.”
Amel :”Gw
harap lo nggak akan ingkari janji lo itu.”
Ica :”Ohh,,
so sweeettt...
Jd iri dech meilihat kalian berdua..”
Amel :”Apaan
ce? Biasa aja.”
(Amel dan Rendi akhirnya jadian, Rendi selalu setia
dan sayang sama Amel sesuai dengan janjinya)
L J L J L
J L J L J L J L
J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J
Pengarang:
Halimatus
Sya’diyah
L J L J L
J L J L J L J L
J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J L J